JAKARTA - PT Pertamina berencana menambah delapan hingga 10 unit kapal
distribusi bahan bakar minyak (BBM) di tahun depan. Perusahaan energi
plat merah tersebut berharap bisa semakin efisien dalam pengeluaran di
pos distribusi BBM.
Vice President Corporate Communication
Pertamina Ali Mundakir mengatakan, Pertamina saat ini mengoperasikan 187
kapal. Dari jumlah tersebut baru 53 kapal yang berstatus milik sendiri.
"Tahun depan kita targetkan bisa memiliki 61 hingga 63 unit kapal mirik
sendiri," kata Ali, pekan lalu.
Yang terbaru, perusahaan
tersebut kembali menambah kapal Aframax pengangkut minyak mentah
berkapasitas 85.000 deadweight tonnage (DWT) bernama Gamkonora. Kapal
yang dibangun perusahaan China Newtimes Shipbuilding sejak 2010 ini
diharapkan dapat memperkuat armada transportasi minyak mentah dalam
negeri.
Kapal Gamkonora sendiri sudah akan dioperasikan pada
akhir tahun ini. Kapal ini akan mengangkut minyak mentah dari dan ke
pelabuhan unit pengolahan Pertamina. "Untuk membangun kapal ini,
Pertamina mengeluarkan dana sekitar 52,8 juta dollar AS," ujarnya.
Setidaknya
dari tahun ini hingga tahun 2015 nanti, perusahaan ini ingin memiliki
26 kapal baru. Enam di antaranya sudah datang tahun ini. Investasi yang
dibutuhkan hingga 2015 mendatang ditaksir mencapai 370 juta dollar AS.
Menurut
Hanung Budya, Direktur Direktur Pemasaran & Niaga Pertamina, sejauh
ini, Pertamina harus mengeluarkan biaya operasional kapal distribusi
BBM mencapai Rp 9 triliun per tahun. Dia menyatakan, Pertamina
menargetkan kepemilikan kapal sendiri hanya sampai 50% dari total kapal
yang dioperasikan.
Menurut Ali, strategi terebut diambil lantaran
bisa meminimalisasi resiko yang bisa mengganggu bisnis, terutama dalam
distribusi di sektor hilir yang langsung berhubungan dengan konsumen
akhir.
Sebelumnya, Hanung Budya, mengatakan, perusahaan minyak
milik negara tersebut menargetkan separuh dari kapal yang dimiliki
Pertamina adalah hasil buatan dalam negeri. Dengan begitu usaha
distribusi BBM perusahaan plat merah ini diharapkan bisa ikut mendorong
industri galangan kapal nasional.
Pertamina telah meneken kontrak
pembelian kapal dengan perusahaan galangan di dalam negeri. Di
antaranya adalah PT PAL, PT Dok dan Perkapalan Surabaya, PT Dumas
Tanjung Perak Shipyard, serta PT Daya Radar Utama. " "Kami berkomitmen
mendorong industri galangan kapal," katanya.