JAKARTA - Mantan Wakil Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim menilai
mantan Menteri Penerangan Malaysia Zainudin Maidin, tidak sopan terhadap
Presiden RI ke 3 BJ Habibie.
"Itu tidak harus mewakili rakyat
Malaysia, rakyat paling tidak senang dengan arogansi. (Zainudin) tidak
mewakili watak Malaysia, Melayu. Tidak sopan, keji, itu jelek," tandas
Anwar di Jakarta, hari ini.
Zainudin
menulis artikel di sebuah media massa Malaysia, dalam tulisannya
Zainudin menilai Habibie sebagai budak imperialisme. Penilaian Zainudin
dianggap sebagai penghinaan terhadap simbol negara RI, sebab Habibie
adalah Presiden RI ke 3.
Hingga saat ini Zainudin belum
menyatakan permintaan maafnya kepada Habibie maupun pemerintah RI, meski
pemerintah Malaysia mengaku telah meminta Zainudin untuk meminta maaf.
Presiden
Susilo Bambang Yudhoyono dalam kunjungan kerjanya ke Malaysia, besok,
akan membahas persoalan ini dengan Perdana Menteri Malaysia Mohammad
Najib bin Abdul Razak.
Sebelumnya, Presiden Susilo Bambang
Yudhoyono menilai mantan Menteri Penerangan Malaysia Zainudin Maidin,
mengganggu hubungan Indonesia-Malaysia.
"Sungguh pun itu bukan
mencerminkan sikap dan pandangan pemerintah Malaysia. Namun menurut saya
mengganggu hubungan baik kita," kata SBY usai menonton film Habibie
& Ainun, di XXI Epicentrum, Jakarta, Senin kemarin.
Esok hari
Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat ini akan bertolak ke Malaysia
dengan agenda kunjungan kerja konsultasi tahunan antar kedua negara.
Yudhoyono akan membahas permasalahan ini dalam pertemuan dengan Perdana
Menteri Malaysia Mohammad Najib bin Abdul Razak. Menurut Yudhoyono,
pertemuan ini setiap tahun berganti tempat.
"Saya akan angkat isu
ini kepada Perdana Menteri Malaysia dengan harapan ke depan kita saling
menjaga perasaan, saling menghormati, dengan demikian tidak menggganggu
banyak hal yang sebenarnya kita laksanakan dengan baiknya menyangkut
kerja sama kemitraan dan persahabatan kedua negara," jelas SBY.
Dia
telah menyampaikan kepada Habibie akan menyelesaikan permasalahan yang
dianggap menghina Habibie sebagai personal maupun sebagai mantan
pemimpin negara ini.
"Tentu saja sebagaimana yang saya sampaikan
kepada Pak Habibie tadi, percayalah bahwa rakyat Indonesia, kami semua
menghormati Pak Habibie sebagaimana kami semua menghormati
pemimpin-pemimpin kita di masa yang lalu, dan kitalah yang akan
menyelesaikan semuanya ini dengan sebaik-baiknya," kata mantan Menko
Polhukam itu.
(cop Was)