WASHINGTON - Presiden AS Barack Obama dan Ketua DPR Republikan John
Boehner Senin melangkah hati-hati menuju kesepakatan untuk menghindari
krisis pajak dan pembelanjaan akhir tahun yang berpotensi menjadi
malapetaka yang dapat memicu resesi baru.
Obama menawari Boehner
proposal balasan terakhirnya dalam proses negosiasi yang menyiksa yang
kini mengarah langsung pada batas waktu 1 Januari, menawarkan kompromi
besar pada tuntutannya untuk menaikkan pemotongan pajak bagi orang kaya.
Rencana
terakhirnya akan menaikkan ambang batas dimana level lebih tinggi akan
berlaku untuk mereka yang berpendapatan 400.000 dolar per tahun dan di
atasnya, naik dari ambang batas 250.000 dolar dimana Obama tandaskan
sebelumnya.
Proposal baru Obama menawarkan 1,2 triliun dolar
kenaikan penerimaan dan pemotongan belanja pada level yang sama, kata
sebuah sumber yang paham dengan rencana tersebut.
Rincian tawaran
baru tersebut muncul sesudah Obama dan Boehner mengadakan pertemuan
terakhir selama 45 menit tatap muka di Gedung Putih Senin, meningkatkan
harapan bahwa sebuah kesepakatan dapat dicapai untuk dibawa ke Kongres
sebelum batas waktu akhir tahun.
Republikan menyambut dengan
hati-hati langkah Gedung Putih, meski juga membantah asumsi matematis
proposal baru Obama, memberikan kesan kedua pihak tidak mencapai posisi
tawar akhir.
"Langkah apapun menjauh dari tawaran tak realistis
yang dibuat presiden sebelumnya adalah langkah kearah yang benar," kata
juru bicara Boehner Michael Steel, sementara mempertengkarkan asumsi
matematis tawaran Obama.
"Proposal yang memasukkan penerimaan 1,3
triliun dolar hanya untuk 930 miliar dolar pemotongan belanja tidak
dapat dianggap berimbang," kata Steel.
"Kami berharap akan terus
berdiskusi dengan presiden sehingga kami dapat mencapai kesepakatan yang
benar-benar berimbang dan mulai menyelesaikan masalah pengeluaran
kami."
Jika tidak tercapai kesepakatan sebelum akhir tahun,
seluruh rakyat Amerika akan menghadapi kenaikan pajak dan putaran berat
pemberlakuan pemotongan belanja otomatis untuk program-program
pemerintah, yang akan menjadi pukulan ganda menyakitkan bagi
perekonomian.
Obama sebelumnya ingin mengizinkan pemotongan pajak
era George W. Bush berakhir bagi dua persen kaum kaya Amerika dan akan
memperpanjangnya untuk rakyat selebihnya negara itu. Republikan ingin
pemotongan pajak diperpanjang bagi setiap orang.
(cop was)