SIMALUNGUN - Kawasan Industri Sei Mangkei PT Perkebunan Nusantara III
(Persero) Kecamatan Bosar Maligas, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara,
memiliki prospek sangat baik dan sangat diminati investor dalam negeri
maupun asing.
Investor yang bergerak dalam industri berbasis
kelapa sawit, seperti biofuel, oleokimia, surfaktan, kertas, pupuk
organik dan pakan ternak sangat tertarik membangun pabrik di kawasan
industri Sei Mangkei, kata Manajer Kawasan Indutri Sei Mangkei (KISMK)
Abdul Halim di Bosar Maligas, baru-baru ini ketika menerima peserta
Rapat Koordinasi Gubernur se-Wilayah Sumatra di Medan 18-20 Desember
2012.
Kawasan Industri Sei Mangkei tersebut, menurut dia, saat
ini tidak hanya dilirik investor besar yang cukup terkenal seperti PT
Unilever, melainkan juga pengusaha dari Malaysia, Singapura, China,
India dan beberapa negara asing lainnya.
"Karena kawasan industri
Sei Mangkei itu, dinilai para investor asing adalah daerah bisnis yang
menjanjikan dan ke depan akan menjadi sentra ekonomi di wilayah Sumatra
dan juga di tanah air," kata Halim.
Bahkan, jelasnya, pihak PTPN
III sebagai pemegang hak guna usaha (HGU) terus bekerja keras dan
mengusahakan sebagian HGU PTPN III itu dapat dialihkan menjadi hak
pengelolaan lahan (HPL).
Dengan demikian, kata Halim, para investor besar dan terkenal banyak yang tertarik menanamkan maodalnya di KISMK.
"Jadi
peranan Pemprov Sumut, Pemkab Simalungun dan instansi terkait lainnya
sangat diharapkan untuk mensukeskan peningkatan program pembangunan
perekonomian dan industri di KISMK tersebut.Hal ini harus secepatnya
dilakukan mengingat banyaknya permintaan investor yang akan membangun
pabrik dan industri di lokasi tersebut," ucapnya.
Lebih lanjut
Halim mengatakan, pihak PTPN III dalam tahap pertama, yakni 2011-2013
telah menyediakan seluas 104 hektare bagi investor atau pengusaha yang
berminat membangun industri maupun pabrik di KISMK.
Dalam menyediakan lahan yang akan dijadikan area industri dan pabrik tersebut, PTPN III telah mengeluarkan biaya Rp400 miliar.
"Biaya
itu, cukup besar, namun tujuannya untuk pengembangan bisnis ekonomi di
Sei Mangkei, Kabupaten Simalungun. Bagaimana agar daerah itu ke depannya
lebih maju, sehingga pendapatan masyarakat semakin meningkat dan dapat
hidup sejahtera," ujarnya.
Pihak PTPN III pada tahap ke-II, yakni
2014-2016 juga akan menyediakan lahan seluas 640 hektare dan tahap
ke-III tahun 2020, seluas 2.002 hektare.
"Proyek industri dan
pembangunan pabrik di kawasan Sei Mangke, Kabupaten Simalungun
diharapkan akan terus berkembang dan program untuk memajukan
perekonomian di Provinsi Sumut agar terus ditingkatkan," ucapnya.
Di
lokasi KISMK Kabupaten Simalugun, Oktober 2010 telah diselesaikan
pembangunan Pabrik Palm Kernel Oil (PKO) 45 ton tandan sawit segar (TBS)
per jam, Maret 2011 pembangunan pembangkit listrik 0,8 MW dan
pembangkit listrik tenaga biomasa (PLTBS) kapasitas 2 x 3,5 MW power
station.
Pada Desember 2011, PKO 400 ton per hari, Desember 2013,
Industri Pupuk Organik NPK Plus With Nano Tecnology dan kapasitas
100.000 ton per tahun dan pembangunan Jalan Rel Kereta Api dari KISMK
menuju jalan Kereta Api antara Stasiun Perlanaan dengan Gunung Bayu 2,6
Km.
"Kawasan industri Sei Mangkei, Kabupaten Simalungun merupakan
proyek nasional di tanah air yang harus disukseskan, sehingga
perekonomian masyarakat di Sumut semakin baik dan terus berkembang,"
kata Halim.
(cop was)
Home »
» Kawasan Industri Sei Mangke Mulai dilirik Investor